Jumat, Januari 09, 2009

54 HM..

          Hampir 17 tahun yang silam saya mendaratkan kaki di Yogyakarta. Waktu itu saya baru lulus dari sebuah SMA di Balikpapan. Setelah saya sampai di Yogyakarta, saya segera menuju Wisma dijalan Janti. 54 HM karena referensi dari teman orang tua saya yang anaknya telah kost di HM (istilah 54 HM) terlebih dahulu.
          Mungkin saya adalah generasi ke-2 atau ke-3 yang menjadi penghuni HM. Waktu itu HM merupakan sebuah pondokan tempat tinggal bagi mahasiswa-mahasiswa yang menuntut ilmu di berbagai macam perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Mereka berasal dari berbagai penjuru nusantara.
          Waktu itu, di sekitar HM belum banyak bangunan. Suasananya kalau pagi hari masih segar karena masih banyak pohon2 dan sawah yang membentang. Burung-burung yang berkicau juga masih bisa didengarkan di pagi hari. Kendaraan bermotor juga belum banyak seperti sekarang ini.
          Seiring dengan perkembangan jaman, lambat laun suasana di HM juga mengalami perubahan. sekarang sudah banyak bangunan2 baru di sekelilingnya, dan juga fly over janti yang membentang di depan HM.
         Tapi ada yang tidak berubah di HM. Dari dulu hingga kini di HM kita akan selalu merasakan getaran dan mendengarkan kereta api yang lewat dan juga pesawat yang akan terbang ataupun mendarat.. ya hal itulah yang sudah ada di HM sejak dulu..!
Saat itu hari pagi yang cerah mulai menggeliat.. orang-orang bergegas sudah sejak dari tadi pagi buta didepan HM. Mereka bersepeda. Mereka kadang berkelompok, kadang sendiri. Mereka membentuk barisan. Mereka mengayuh dengan semangat. Mereka adalah petani2 yang segera menuju sawah2 garapan mereka dengan membawa pacul ataupun arit.
Saat itu skitar jam 6-an di HM, HM juga mulai menggeliat. . Beberapa penghuninya sudah bangun. Beberapa yang lainnya belum, mungkin karena bergadang sampai larut. Entah belajar, mengerjakan tugas kampus, atau ngobrol2 sesama penghuninya, sehingga larut malam mereka baru bisa beranjak tidur.
          Beberapa anak2 HM ada yang masih bermalas2an sambil memandangi luar kamar, ada juga yang bergegas ke kamar mandi karena harus bersiap untuk kuliah. Ada yang yang menuju lantai bawah untuk membuat sarapan ataupun minuman hangat dari air thermos yang sudah disediakan didekat tangga diruang TV.
          Yah sudah pastilah sarapan mereka buat adalah sarapan mie instant. Sarapan yang mau tak mau harus menjadi idola mereka. Kalau bagi yang lain mungkin masih ada jatah uang bulanan mereka, mereka biasanya membeli sarapan diluar atau sarapan di warung bu RT. Bisa cash bisa juga nyatet alias kredit, hehehe.. Waktu itu komunikasi masih belum seperti sekarang. Masih ada diantara mereka yang menunggu uang jatah bulanan mereka yang di kirim orang tuanya dikampung halaman mereka melalui wesel post..! Pak post masih menjadi idola, kalau dia datang, pasti sudah dikerubuti anak2 kost. Ada yang menunggu wesel, ada yang menunggu surat ataupun telegram. Waktu itu selain melalui surat, telpon SLJJ juga masih menjadi idola. Belum ada handphone apa lagi PDA! Komunikasi menjadi barang mahal.
          Setelah ada yang membuat sarapan atau minuman hangat pagi hari, ada juga beberapa dari mereka yang turun menuju ruang tv lantai bawah untuk menyaksikan berita di TV. Ada yang membaca harian Kedaulatan Rakyat. Ada juga yang cuma mengobrol sesama mereka sebelum beraktifitas.
          Siang itu, beberapa dari mereka baru saja pulang dari kampus. Ada yang masuk lewat gerbang depan, ada juga yang lewat gerbang belakang. Ada yang pakai kendaraan roda dua, ada yang hanya berjalan kaki, ada juga yang naik kendaraan umum seperti Kopata, Aspada ataupun Kobutri. Nama2 tersebut adalah nama2 koperasi perusahaan angkutan umum dalam kota di Yogyakarta yang sudah tidak asing lagi bagi mereka yang pernah tinggal di Yogyakarta.
Sebagian dari mereka langsung menuju kamar mereka masing2 untuk berganti pakaian dan meletakkan tas, atau ada juga yang langsung menuju pit stop alias ke warung bu RT untuk makan atau sekedar memesan es teh.
          Ada yang menuju ruang TV ikut nimbrung nonton sambil ngobrol, ada yang main ke kamar anak HM lainnya, ada juga yang hanya sekedar melongokkan kepalanya ke kamar melihat apa yang sedang dilakukan penghuninya.
          Hari siang hampir sore, anak2 nongkrong diteras kamar atas bagian belakang. Ada yang bawa gitar sambil nyanyi2, ada yang siap2 pake sepatu mau mainbola dilapangan TNI AU. Sementara ada juga beberapa anak yang sedang mengelilingi beberapa penjual makanan. Ada yang mengerubungi penjual mie ayam, ada juga yang mengerubungi penjual siomay. Ada juga yang gak ngapa-ngapain karena gak punya uang.. Setelah acara makan2 masing2 selesai, kebanyakan di antara mereka segera bergegas ke lapangan bola TNI AU. Main bola.
Hari mendekati senja, anak2 ribut sambil bercerita dan bergerombol memasuki wisma HM di gerbang belakang. Tampak segar di wajah mereka. Mereka baru saja pulang dari main bola. Ada yang langsung naik tangga sambil minum ngobrol diatas menghilangkan lelah. Ada yang duduk2 didepan kamar mereka, ada yang duduk2 diruang tv ikut menonton acara tv yang di tonton anak2 yang gak ikut main bola tadi sore.
          Setelah puas mereka berbincang dan bercanda, beberapa dari mereka mulai menuju kamar mandi untuk membasuh badan. Sambil menunggu antrian di kamar mandi, tetap saja mereka selalu bercanda. Walaupun kebanyakan canda mereka pasti tidak bermutu. Yah tapi itulah, sesama warga HM, makin gak mutu makin asik.
          Hari sudah mulai gelap, beberapa lampu2 di HM mulai dinyalakan. Beberapa anak bersiap menuju keluar untuk mencari makan. Ada yang makan di warung padang, ada yang ke warung nasi goreng, ataupun ke warung lainnya. Ada juga yang ke bu RT. Ada beberapa alasan kenapa mereka makan di warung bu RT. Hanya mereka yang tau alasannya. Yang jelas, apapun alasan mereka, tujuan mereka tetap sama. Yaitu mengisi perut mereka yang keroncongan.
          Beberapa dari mereka ada yang sudah kembali. Mereka langsung berbaur di ruang TV. Dan biasa.. selain mengomentari acara TV juga bercanda yang gak bermutu. Atau bermutu rendah. Ada juga yang bercanda bersama teman2 lain nya di kamar salah satu dari mereka. Ada juga yang memang sibuk belajar. Mereka hanya sendirian di kamar belajar sambil mengerjakan tugas..
          Hari mulai larut.. beberapa anak sudah mulai tidur.. beberapa lagi masih bergadang.. orang yang itu2 juga.. begitu seterusnya, rutinitas akan segera berulang..

          Begitulah sekelumit kehidupan di HM, dan hari terus berputar.. rasanya masih seperti tadi pagi.. ternyata sudah hampir 17 tahun yang lalu.. masing2 anak2 itu sekarang sudah dengan nasibnya sendiri2..

54 HM... tak pernah ku lupakan..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar